Keterampilan Berbahasa dapat Menghasilkan Investasi Dunia dan Akhirat
Hilda Novianty, S.Pd.

Keterampilan Berbahasa dapat Menghasilkan Investasi Dunia dan Akhirat
oleh Hilda Novianty, S.Pd.
Bagi seorang muslim, keterampilan berbahasa sangatlah penting untuk dipelajari dan dikuasai. Hal tersebut dapat menambah ilmu, menjadi wadah untuk menyampaikan pesan, dan ladang untuk mendapatkan investasi dunia dan akhirat berupa penghargaan, apresiasi, dan pahala yang terus mengalir tanpa putus. Tidak cuma-cuma, penghargaan yang akan diberikan oleh Allah Ta’ala bagi orang yang memiliki keterampilan berbahasa yang baik sungguh sangat fantastis, yaitu berupa kenikmatan surga. Barikut ini adalah empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai karena akan memberikan dampak positif pada kehidupan seorang muslim di dunia dan akhirat.
Keterampilan Menyimak
Tarigan dalam Laila (2020) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa menyimak adalah mendengar (memerhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.
Dalam ajaran Islam, hal tersebut selaras dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, yaitu kewajiban belajar agama kepada seseorang yang ahli dalam bidangnya. Proses tersebut memerlukan keterampilan menyimak yang baik agar pesan yang didengar mudah dicerna, dipahami, diterima, dan diamalkan. Investasi akan didapatkan dari seseorang yang memiliki keterampilan menyimak baik adalah berupa kenikmatan surga.
Jika seseorang memiliki keterampilan menyimak yang baik, kemudian ilmu dari hasil menyimaknya dipahami dan diamalkan dalam kehidupannya, maka ilmu tersebut akan mengantarkannya menuju surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Keterampilan Membaca
Menurut Riyanti (6: 2021), membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis. Membaca adalah suatu proses menalar. Proses membaca akan menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Kemampuan ini akan menyebabkan seseorang menjadi berilmu dan beramal. Bahkan, perintah pertama yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur’an adalah iqra, bacalah. Membaca adalah sumber dari ilmu pengetahuan dan dari pengetahuan tersebut dapat diamalkan dalam ibadahnya.
Investasi akan didapatkan dari seseorang yang memiliki keterampilan membaca dan dengannya ia menjadi seseorang yang berilmu dan beramal. Dengan membaca dan beramal ia akan mendapat kebaikan dalam hidupnya berupa diberikan pemahaman yang baik, diberikan taufik dan hidayah, hingga bisa ditinggikan derajatnya dan diselamatkan kehidupannya.
Jika seseorang berlomba-lomba menuntut ilmu (menyimak dan membaca), mencintai ilmu dan bersemangat untuk mengamalkannya, maka semua itu merupakan tanda-tanda kebaikan baginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan memberikan kefaqihan (pemahaman) agama baginya.“ (Muttafaqun ‘alaihi)
Keterampilan Berbicara
Menurut Depdikbud dalam Ilham (2020), berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, dan isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Dalam Islam, keterampilan berbicara berkaitan erat dengan kegiatan berdakwah. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Namun dakwah yang dimaksud di sini yaitu sesuai kemampuan. Jika seseorang memiliki ilmu yang mumpuni dan pemahaman yang baik, maka wajib baginya untuk berdakwah sesuai kemampuan di bidangnya.
Investasi yang akan didapatkan oleh seseorang yang memiliki keterampilan berbicara adalah mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Barang siapa yang menyeru pada sebuah kabaikan maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikit pun dan barang siapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)
Keterampilan Menulis
Menurut Dalman (3: 2016), menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat dan medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.
Bagi seorang muslim, keterampilan menulis sangatlah penting. Hal ini selaras dengan perintah nabi agar seseorang menjaga ilmu dengan tulisan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).
Hikmah di balik perintah menulis di atas adalah karena manusia sifatnya pelupa dan memiliki keterbatasan dalam mengingat sesuatu. Oleh sebab itu, agar ilmu itu tetap terjaga, maka diikatlah oleh tulisan. Dengan demikian, maka ilmu akan tetap abadi. Bahkan Al-Qur’an dan hadis pun semuanya ditulis, hal tersebut yang menjadikan ilmu tetap terjaga sampai saat ini.
Investasi yang akan didapatkan oleh seseorang yang memiliki keterampilan menulis yang baik adalah akan mendapatkan penghargaan, apresiasi, dan pahala yang terus mengalir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menunjuki pada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Kesimpulan
Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu proses menerima dan proses menyampaikan. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk ke dalam proses menerima, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis termasuk ke dalam proses menyampaikan. Keterampilan berbahasa ini sangatlah berkaitan erat dengan ajaran Islam. Jika seseorang mempelajari dan menguasai salah satu di antaranya atau mungkin semuanya, kemudian ia meluruskan niat karena Allah Ta’ala, maka kebaikan di dunia dan di akhirat akan ia dapatkan.
Sumber Buku
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Ilham Muhammad dan Wijiatu Iva Ani. 2020. Keterampilan Berbicara: Pengantar
Keterampilan Berbahasa. Pasuruan: Penerbit Lembaga Academic & Research Institute.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi VI.
Laila Askarman. 2020. Menyimak Efektif. Jakarta: Penerbit Lutfi Gilang.
Riyanti Asih. 2021. Keterampilan Membaca. Yogyakarta: Penerbit K-Media.
Sumber Internet
https://rumaysho.com/12363-menuntut-ilmu-jalan-paling-cepat-menuju-surga.html [Diakses pada 6 Oktober 2024]
https://bimbinganislam.com/perintah-pertama-dalam-al-quran/ [Diakses pada 6 Oktober 2024]
https://muslim.or.id/58413-faidah-hadits-tentang-keutamaan-ilmu.html [Diakses pada 6 Oktober 2024]
https://rumaysho.com/2389-berdakwahlah-sesuai-kemampuan.html [Diakses pada 7 Oktober 2024]
https://rumaysho.com/13457-beliau-pun-menyimak-dan-mencatat-ikatlah-ilmu-dengan-menulis.html [Diakses pada 7 Oktober 2024]
https://rumaysho.com/9641-keutamaan-mengajarkan-ilmu.html [Diakses pada 7 Oktober 2024]



