Akidah

Musibah Kebakaran Los Angeles sebagai Iman Booster

Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.

ORDER

Musibah Kebakaran Los Angeles sebagai Iman Booster
Oleh Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.

A. Mukadimah
Setiap musibah yang terjadi di muka bumi merupakan tanda kekuasaan Ilahi yang pastinya mengandung hikmah dan pelajaran bagi umat manusia. Musibah kebakaran besar yang melanda Los Angeles baru-baru ini (Selasa, 7-1-2025) merupakan salah satu peringatan dan tanda kekuasaan Allah ﷻ yang mengajak kita untuk merenungi hubungan antara keimanan kepada Allah ﷻ dengan musibah yang terjadi. Musibah ini mengingatkan kita untuk menghadirkan rasa takut (khauf) terhadap azab-Nya. Dalam pandangan Islam, musibah semacam tidak hanya dipahami sebagai bencana alam saja, akan tetapi juga sebagai pengingat akan keterbatasan manusia dan keagungan Allah ﷻ.

B. Musibah sebagai Ujian Keimanan
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa musibah adalah bagian dari ujian Allah ﷻ untuk mengukur sejauh mana keimanan hamba-Nya. Kebakaran yang menghancurkan begitu banyak rumah dan mengakibatkan puluhan korban jiwa di Los Angeles menunjukkan betapa rapuhnya manusia di hadapan kehendak Allah ﷻ. Semua teknologi canggih, kekayaan, dan kekuatan yang dimiliki manusia tidak mampu menghentikan bencana jika Allah ﷻ menghendakinya terjadi.

Musibah ini seharusnya menjadi cermin bagi kita untuk menguatkan hubungan dengan Allah ﷻ. Ketika bencana melanda, hanya kepada-Nya tempat kita bergantung. Sebagaimana firman Allah ﷻ,

فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Maka mengapa mereka tidak memohon (pertolongan) kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri ketika datang musibah kepada mereka?” (QS. Al-An’am: 43)

C. Sifat Khauf dapat Menghidupkan Hati
Rasa takut (khauf) kepada azab Allah ﷻ merupakan salah satu sifat mulia yang wajib dimiliki oleh setiap mukmin. Takut di sini bukanlah rasa takut yang menjadikan seseorang putus asa, tetapi rasa takut yang dimaksud adalah takut yang memotivasi manusia untuk taat kepada Allah ﷻ dan menjauhi larangan-Nya, dan inilah yang dinamakan dengan khauf yang wajib.1 Dalam konteks musibah kebakaran di Los Angeles, rasa takut ini mengajarkan kita untuk merenungkan betapa besarnya kuasa Allah ﷻ dan bagaimana segala sesuatu di dunia ini bisa lenyap dengan seketika jika Allah berkehendak. Allah ﷻ berfirman,

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْٓ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ۚ

“Dan takutlah kamu kepada api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 131)

Api yang melahap 9596 hektare2 lahan di Los Angeles adalah peringatan kecil dibandingkan dengan api neraka yang jauh lebih dahsyat. Jika api dunia yang terbatas sudah begitu menakutkan, maka bagaimana dengan azab neraka yang panasnya jauh melampaui panas api dunia?

D. Hubungan Keimanan dengan Rasa Takut kepada Azab Allah ﷻ
Keimanan kepada Allah tidak hanya berarti percaya kepada-Nya, tetapi juga mencakup rasa takut terhadap azab-Nya. Rasa takut ini bukan sekadar ketakutan emosional, tetapi rasa takut yang memotivasi manusia untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah, menjauhi larangan-Nya, dan berusaha memperbaiki dirinya.

Kebakaran di Los Angeles adalah pengingat nyata bahwa dunia ini hanyalah sementara. Segala yang kita miliki seperti rumah, harta, bahkan nyawa bisa hilang dalam sekejap, jika Allah ﷻ menghendaki. Oleh karena itu, rasa takut kepada Allah ﷻ seharusnya mendorong kita untuk mempersiapkan bekal akhirat. Allah ﷻ berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)

E. Hikmah di Balik Musibah
Bagi seorang mukmin, musibah adalah sarana untuk meningkatkan iman, sabar, dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari musibah kebakaran ini, yakni sebagai berikut.

  1. Mengingatkan akan Kematian dan Kehidupan Akhirat3
    Musibah mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia fana. Api yang menghanguskan Los Angeles hanyalah bayangan kecil dari api neraka yang dijanjikan bagi mereka yang durhaka kepada Allah ﷻ.
  2. Sebagai Pengingat untuk Bertobat
    Setiap musibah adalah peluang untuk introspeksi dan kembali kepada Allah ﷻ. Allah ﷻ membuka pintu tobat bagi siapa saja yang ingin memperbaiki diri.
  3. Meningkatkan Tauhid kepada Allah ﷻ
    Di tengah bencana, kita menyadari bahwa tidak ada yang bisa menolong kita kecuali Allah ﷻ. Hal ini menguatkan tauhid dan ketergantungan kita kepada-Nya.

Penutup
Musibah kebakaran di Los Angeles adalah pengingat bagi umat manusia bahwa Allah ﷻ memiliki kuasa atas segala sesuatu. Sebagai seorang mukmin, kita dituntut untuk mengambil pelajaran dari setiap musibah, menguatkan keimanan kepada Allah serta meningkatkan rasa takut (khauf) terhadap azab-Nya. Musibah ini juga mengingatkan kita bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan sementara dan kehidupan yang abadi ada di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan setiap momen dalam hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, bertobat, dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Semoga Allah ﷻ melindungi kita dari azab-Nya dan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi setiap ujian dengan sabar dan tawakal. Amin.


  1. The Miracle of Iman, Muhammad Ichsan halaman 60. ↩︎
  2. https://www.tempo.co/internasional/update-terbaru-kebakaran-los-angeles-25-tewas-9-596-hektar-lahan-hangus–1194956 ↩︎
  3. Ad-Daa’ wa ad-Dawa’ karya Ibnul Qayyim halaman 124. ↩︎

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Check Also
Close
Back to top button