Pendidikan

Lembaga Pendidikan di Zaman Rasulullah

Yan Ferdianza, S.Pd., M.Si.

ORDER

Lembaga Pendidikan di Zaman Rasulullah
Yan Ferdianza, S.Pd., M.Si.

Pendidikan merupakan fondasi dalam membangun suatu peradaban manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat terhindar dari kebodohan dan dengan pendidikan ini juga dapat menyesatkan manusia. Semua ini terletak pada lembaga pendidikan sebagai tempat menimba ilmu tersebut. Rasulullah ﷺ sebagai Nabi dan Rasul mempunyai peran yang beragam untuk umatnya.

Menurut Dr. Abuzar Al-Ghifari, Lc., M.A. dalam buku Dinamika Lembaga Pendidikan Islam Klasik, Rasulullah ﷺ merupakan seorang guru bagi manusia.[1] Sebagaimana yang dijelaskan oleh firman Allah ﷻ dalam surah Al-Jumu’ah ayat 2 sebagai berikut.

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah: 2)

Lembaga pendidikan Islam mempunyai banyak variasi yang mampu menjangkau berbagai ranah sosial. Hal ini termasuk dalam kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan (agama dan umum). Dengan adanya lembaga pendidikan Islam maka seluruh lapisan masyarakat akan memperoleh manfaat dari pendidikan.

Menurut Imron Fauzi dalam buku Manajemen Pendidikan Rasulullah, di masa Rasulullah ﷺ terdapat beberapa lembaga sentral pendidikan.[2] Lembaga ini tentunya belum seperti lembaga-lembaga pendidikan formal atau seperti lembaga-lembaga pendidikan di Yunani pada saat itu. Tetapi lembaga pendidikan ini turut andil dalam kemajuan pendidikan masyarakat muslim pada waktu itu. Lembaga sentral pendidikan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dar al-Arqam

Pada awalnya, Rasulullah ﷺ mendidik umatnya secara sembunyi-sembunyi dan bertahap. Dimulai dari keluarga dekatnya dengan mengajak Khadijah kemudian diikuti oleh Ali bin Abu Thalib dan Zaid bin Haritsah. Kemudian beliau mulai dengan seruannya kepada sahabat dekat, seperti Abu Bakar. Dan secara berangsur-angsur mulai meluas, tetapi masih terbatas di kalangan suku Quraisy saja, seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abi al Arqam, Fatimah binti Khattab bersama suaminya Said bin Zaid, dan beberapa orang lain.[3]

Menurut Abbas, lembaga pendidikan Islam yang pertama kali diselenggarakan pada periode ini adalah lembaga pendidikan yang berlokasi di Mekah, tepatnya di rumah Al Arqam bin Abi al Arqam.  Di lembaga ini, Rasulullah ﷺ mengajarkan umat Islam tentang wahyu yang diterimanya. Lebih lanjut, Rasulullah ﷺ juga memerintahkan umatnya untuk menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang diturunkan Allah kepada mereka.

2. Masjid

Ketika Rasulullah ﷺ tiba di Madinah, hal pertama  yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah membangun masjid. Masjid berfungsi sebagai tempat ibadah dan penyebaran dakwah, belajar ilmu agama Islam, bertemu dengan tokoh-tokoh Islam dan lain-lain.

Pusat pendidikan Islam setelah Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah adalah masjid.  Masjid pertama yang diubah menjadi lembaga pendidikan oleh Rasulullah ﷺ adalah Masjid Quba. Sistem pendidikan yang diterapkan Rasulullah ﷺ pada masjid yang berfungsi sebagai tempat menyebarkan ilmu dan pembelajaran adalah halaqah.

3. Al-Suffah

Ruang atau bangunan yang terhubung dengan masjid disebut Al-Suffah. Salah satu masjid yang memiliki suffah adalah Masjid Nabawi. Tempat ini digunakan oleh teman-teman sebagai semacam penginapan. Menurut beberapa ahli, Suffah dianggap sebagai universitas Islam pertama.

4. Al-Kuttab

Al-Kuttab merupakan salah satu jenis pembelajaran yang muncul di dunia Islam.  Awalnya kuttab difungsikan sebagai tempat pembekalan keterampilan membaca dan menulis bagi anak-anak.

Tujuan didirikannya Al-Kuttab adalah untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak. Kurikulum di Al-Kuttab meliputi menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an, dan kaligrafi.  Pendidikan di Al-Kuttab merupakan pendidikan dasar meliputi TPA/TQA, TK/RA, dan SD/MI. Namun waktu kelulusan setiap siswa berbeda-beda.

Sistem pendidikan pada masa Rasulullah ﷺ dilakukan melalui lembaga pendidikan Islam yang belum memberikan pengakuan-pengakuan, seperti ijazah. Namun, nilai tertinggi para pengikut Rasulullah ﷺ terletak pada ketakwaannya.

Kaitannya dengan ketakwaan terhadap Allah ﷻ merupakan hasil dari sistem pendidikan pada masa Rasulullah ﷺ. Berbekal ilmu tersebut, sistem pendidikan yang dikembangkan para sahabat melahirkan generasi yang dikenal dengan sebutan Salaf al Shalih atau generasi muslim terbaik.

Daftar Pustaka

Abuzar Al Ghifari. (2022). Dinamika Lembaga Pendidikan Islam Klasik: Menyoroti Kuttab, Madrasah Nizhamiyah, Hingga Al Azhar. Banyumas: Wawasan Ilmu.

Imron Fauzi. (2019). Manajemen Pendidikan Ala Rasulullah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Zuhairini. (2010). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


[1] Abuzar Al Ghifari. Dinamika Lembaga Pendidikan Islam Klasik: Menyoroti Kuttab, Madrasah Nizhamiyah, Hingga Al Azhar. Banyumas: Wawasan Ilmu, 2022, hlm. 4.

[2] Imron fauzi. Manajemen Pendidikan Ala Rasulullah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2019, hlm. 130.

[3] Zuhairini. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 2010, hlm. 22.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Back to top button