Sejarah dan Kisah

Terpilihnya Abu Bakar رضي الله عنه sebagai Khalifah Rasulillah ﷺ

Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.

ORDER

Terpilihnya Abu Bakar رضي الله عنه sebagai Khalifah Rasulillah ﷺ
Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.

  • Mukadimah

Di antara hadis-hadis tersebut adalah perintah Rasulullah kepada Abu Bakar رضي الله عنه untuk memimpin salat lima waktu ketika beliau sakit keras di akhir hayatnya. Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنها, beliau menceritakan saat-saat terakhir sebelum ajal Rasulullah n menjemput,

Terdapat banyak isyarat dari Rasulullah yang menunjukkan bahwa kekhilafahan akan diberikan kepada Abu Bakar sepeninggal Nabi .

فَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ بِأَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ, وِفِيْهِ : فَصَلَّى أَبُوبَكْرٍ تِلْكَ الأَيَّامَ

Maka Rasulullah mengutus seseorang agar menyuruh Abu Bakar رضي الله عنه memimpin salat. Dalam riwayat tersebut dikatakan, Maka Abu Bakar menjadi imam pada hari-hari itu.” [1]

Ketika terjadi sedikit perbedaan pendapat dalam menentukan khalifah setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Umar bin Khattab رضي الله عنه menjadikan alasan tersebut sebagai sebab kuat bahwa Abu Bakar رضي الله عنه yang paling berhak. ‘Umar berkata,

يَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ، أَلَسْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَدْ أَمَرَ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يَؤُمَّ النَّاسَ؟ فَأَيُّكُمْ تَطِيبُ نَفْسُهُ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَبَابَكْرٍ؟ فَقَالَتِ الْأَنْصَارُ : نَعُوذُ بِاللهِ أَنْ نَتَقَدَّمَ أَبَابَكْرٍ

“Wahai kaum Anshar, bukankah kalian tahu bahwa Rasulullah n telah memerintahkan Abu Bakar untuk memimpin salat kaum muslimin, maka siapakah di antara kalian yang rela untuk melangkahi Abu Bakar? Maka orang-orang Anshar pun menjawab, Kita berlindung kepada Allah dari melangkahi Abu Bakar.” [2]

  • Terpilihnya Abu Bakar Menjadi Khalifah

Sebab utama dipilihnya Abu Bakar رضي الله عنه menjadi khalifah (pengganti) Rasulullah ﷺ adalah karena isyarat dari Nabi ﷺ. Ketika sakit, beliau memerintahkan istrinya ‘Aisyah untuk meminta Abu Bakr رضي الله عنه menggantikannya sebagai imam salat. Rasulullah ﷺ. bersabda,

مُرُوا أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ

“Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam salat.”

Abu Bakar pun terus mengimami salat selama 8 hari, sampai pada 12 Rabiulawal tahun 11 H, Rasulullah ﷺ manusia termulia pun tutup usia. Para sahabat berkeinginan untuk segera mengangkat khalifah demi mencegah perpecahan di antara mereka. Sampai-sampai mereka sengaja menunda proses pemakaman Rasulullah ﷺ, untuk mengangkat seorang pemimpin yang dapat menggantikan posisi beliau.

Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِىَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِى عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

Barangsiapa yang melepaskan tangannya dari ketaatan pada pemimpin, maka ia pasti bertemu Allah pada hari kiamat dengan tanpa argumen yang membelanya. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di lehernya, maka ia mati dengan cara mati jahiliyah.”[3]

Namun orang-orang Syiah yang disebut sebagai munafik zaman ini, mereka melemparkan syubhat, bahwa para sahabat telah menelantarkan jasad nabi karena rakus akan kepemimpinan. Ini sungguh tuduhan yang dusta dan tuduhan tersebut telah dibantah dengan fakta yang terjadi saat itu, yaitu para sahabat menangis di kala itu.

Saking banyaknya nash-nash yang menyebutkan keutamaan Abu Bakar رضي الله عنه, para ulama berselisih apakah Abu Bakar رضي الله عنه terpilih menjadi khalifah karena nash dari Nabi n atau hanya sekedar isyarat dari beliau.

Sebagian ulama berpendapat bahwa terpilihnya Abu Bakar menjadi khalifah adalah karena adanya nash dari Rasulullah . Di antara nash yang menunjukkan hal tersebut adalah ketika Rasulullah berangan-angan untuk menuliskan wasiat sekalipun akhirnya tidak terlaksana, ketika beliau bersabda kepada Aisyah رضي الله عنها,

ادْعِي لِي أَبَا بَكْرٍ، أَبَاكِ، وَأَخَاكِ، حَتَّى أَكْتُبَ كِتَابًا، فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ يَتَمَنَّى مُتَمَنٍّ وَيَقُولُ قَائِلٌ : أَنَا أَوْلَى، وَيَأْبَى اللهُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَّ اأَبَابَكْرٍ

Panggilkan ayahmu Abu Bakar dan juga saudaramu agar aku tuliskan sebuah wasiat, karena sungguh aku khawatir akan ada orang yang bercita-cita, atau ada yang mengatakan, ‘Aku lebih berhak,’ sementara Allah dan orang-orang yang beriman merasa enggan kecuali hanya kepada Abu Bakar.” [4]

Adapun jumhur ulama berpendapat bahwa sebab Abu Bakar رضي الله عنه terpilih menjadi khalifah adalah karena isyarat dari Rasulullah .

Maka muncul pertanyaan, “Kenapa tidak ada nash yang tegas dalam penunjukkan Abu Bakar رضي الله عنه sebagai Khalifah?”

Hikmahnya adalah selain karena Nabi sudah tahu bahwa para sahabat tanpa perlu diberitahu pun pasti akan memilih Abu Bakar, Nabi juga ingin mengajari kaum muslimin bagaimana cara memilih pemimpin tanpa ditunjuk Nabi .


[1] HR. Bukhari, no. 687 dan Muslim, no. 418

[2] HR. Ahmad, jilid 1, no. 282

[3] HR. Muslim

[4] HR. Muslim, no. 2387

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Back to top button