
Macam-Macam Kesyirikan
Oleh Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.
Setelah kita memahami definisi kesyirikan pada pembahasan sebelumnya, penting bagi kita untuk mengetahui pembahasan lanjutan terkait macam-macam kesyirikan. Hal ini dikarenakan, selain kesyirikan merupakan dosa terbesar dalam Islam, ia juga memiliki berbagai pengaruh yang dapat merusak akidah seorang muslim jika tidak dikenali dan dihindari. Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48)
Ayat ini menunjukkan betapa seriusnya bahaya kesyirikan dalam kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, mengenal bentuk-bentuk kesyirikan adalah bagian penting dari upaya menjaga tauhid kita agar tetap murni. Dalam tulisan ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang macam-macam kesyirikan, baik ditinjau dari jenis tauhid (sebagai lawan dari syirik), dari besar dan kecilnya, maupun dari nampak dan tidaknya. Tentu, hal ini bertujuan agar kita dapat menjauhinya dengan ilmu yang benar.
A. Macam-Macam Syirik
- Pembagian syirik jika ditinjau dari jenis tauhid ada 3:
Pertama syirik dalam uluhiyyah, yaitu membuat tandingan bagi Allah ﷻ di dalam peribadahan hamba. Contohnya seperti tawaf di kuburan orang yang saleh.
Kedua, syirik dalam rububiyyah, yaitu membuat tandingan bagi Allah ﷻ di dalam perbuatan Allah, dan kepengaturan Allah mengerucut pada tiga hal; yaitu penciptaan, kepengaturan, dan kepemilikan. Contohnya seperti percaya terhadap jimat.
Ketiga, syirik dalam asma’ dan sifat, yaitu membuat tandingan bagi Allah ﷻ di dalam kesempurnaan sifat-sifat-Nya dan nama-nama-Nya. Contohnya seperti meyakini ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah ﷻ. - Pembagian syirik jika ditinjau dari besar dan kecilnya ada 2:
Pertama, syirik akbar, yaitu syirik yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Pelakunya tidak akan diampuni oleh Allah ﷻ dan dihukumi kekal di dalam neraka selama-lamanya jika ia mati dalam keadaan belum bertobat. Syirik jenis ini adalah seperti menyembah kepada selain Allah, praktik sihir, dan lain-lain.
Kedua, syirik asghar, yaitu sebuah kesyirikan yang tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam. Pelaku tidak dihukumi kekal di dalam neraka selama-lamanya jika ia mati dalam keadaan belum bertobat. Sebagian ulama mendefinisikan syirik kecil dengan kalimat, “Segala bentuk perbuatan maupun ucapan yang dapat mengantarkan pada dosa syirik besar”. Namun definisi yang pertama lebih komprehensif. Contoh dari syirik macam ini adalah seperti ria, memakai jimat, tathoyyur, bersumpah atas nama selain Allah, dan lain-lain. - Pembagian syirik jika ditinjau dari nampak dan tidaknya, ada 2:
Pertama syirik dzahir, yaitu kesyirikan yang nampak secara kasat mata atau terdengar oleh panca indera. Syirik jenis ini bisa jadi termasuk dalam kategori syirik besar dan bisa juga kategori syirik kecil. Adapun contoh syirik besar yang dzahir adalah sujud kepada selain Allah ﷻ, perdukunan, dan lain-lain. Lalu, contoh syirik kecil yang dzahir adalah seperti bersumpah dengan nama selain Allah atau ucapan seorang pasien kepada dokter, “Kalau bukan karena Allah dan juga karena Anda, saya pasti sudah mati”.
Kedua syirik khafiy, yaitu kesyirikan yang tidak nampak secara kasat mata atau terdengar oleh panca indera. Syirik jenis ini pun bisa termasuk dalam kategori syirik besar dan bisa juga terkategorikan syirik kecil. Contoh syirik besar yang khafiy adalah meyakini bahwa ada yang dapat menciptakan selain Allah, atau meyakini di hati bahwa ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah ﷻ. Adapun contoh syirik kecil yang khafiy adalah seperti ria dan sum’ah, dan lain-lain.
B. Perbedaan Syirik Besar (Akbar) dan Syirik Kecil (Ashgar)
- Syirik besar mengeluarkan pelakunya dari Islam, adapun syirik kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam.
- Syirik besar membuat pelakunya kekal di neraka selama-lamanya apabila ia meninggal dalam keadaan belum bertobat. Syirik kecil tidak membuat pelakunya kekal di dalam neraka selama-lamanya.
- Syirik besar membatalkan seluruh amal saleh, adapun syirik kecil tidak membatalkan seluruh amal saleh. Tetapi ia bisa menguranginya dan juga dapat membatalkan amalan yang tercampur dengan syirik kecil tersebut.
- Syirik besar dapat menghalalkan darah dan harta bagi orang yang melakukannya, adapun syirik kecil tidak dapat menjadikan darah dan harta seseorang halal untuk diambil.
- Pelaku syirik besar wajib dimusuhi dengan permusuhan yang tegas apabila masih kukuh pada kesyirikannya. Adapun pelaku syirik kecil, maka tidak sampai dimusuhi dengan permusuhan yang tegas. Ia hanya dimusuhi sesuai dengan kadar dosanya.
Referensi
– Durus lil Syekh muhammad al Munajjid (15/311), karya Syekh Muhammad Sholih Al Munajjid.
– Aqidatu At Tauhid wa bayaanu maa yudhoduha min asy-Syirki al-Akbar wal asghar wa at-Ta’thil wal bida’ wa ghairi dzalik (1/80), karya Syekh Shalih al-Fauzan.
– I’anatul mustafid bi syarhi kitab at-Tauhid (2/89). Karya Syekh Shalih al-Fauzan.
– Aqidatu at-Tauhid wa bayan maa yudhoduha min asy-Syirk al-Akbar wa al-Asghar wa at-Ta’thil wal bida’ wa ghairu dzalika (1/80), karya Syekh Shalih al-Fauzan.



