Umum

Mikroplastik: Pengertian, Bahaya, dan Solusinya

ORDER

Mikroplastik: Pengertian, Bahaya, dan Solusinya
Denie Fauzie Ridwan, S.Pi., M.Pd.

Mikroplastik meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang, kini menjadi salah satu isu lingkungan yang paling serius di dunia. Mikroplastik merujuk pada partikel plastik yang sangat kecil, biasanya berukuran kurang dari 5 milimeter. Meskipun ukurannya kecil, mikroplastik memiliki dampak yang besar terhadap ekosistem, kesehatan manusia, dan kehidupan laut. Masalah ini semakin menjadi sorotan karena sulitnya mengurangi atau menghilangkan plastik yang telah terurai menjadi partikel-partikel kecil ini, yang tersebar luas di berbagai tempat, termasuk di dalam tubuh manusia.

Pengertian Mikroplastik

Mikroplastik adalah fragmen plastik yang terurai menjadi partikel-partikel kecil akibat proses degradasi alami, seperti paparan sinar matahari, gesekan, atau proses mekanis lainnya. Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, baik itu plastik yang terbuang secara langsung ke lingkungan, atau plastik yang terdegradasi dari barang-barang yang lebih besar. Mikroplastik dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

  1. Mikroplastik Primer

Partikel plastik yang sengaja diproduksi dalam ukuran kecil, seperti butiran plastik dalam produk kosmetik (scrub), deterjen, atau pembersih industri. Mikroplastik jenis ini juga bisa berasal dari serat sintetis dari pakaian berbahan sintetis yang terlepas saat dicuci (Andrady, 2011).

  • Mikroplastik sekunder

Mikroplastik yang terbentuk akibat pecahnya plastik yang lebih besar, seperti botol plastik, kantong plastik, atau produk plastik lainnya yang hancur menjadi partikel-partikel kecil akibat waktu dan paparan lingkungan (Barnes et al., 2009).

Penyebab Penyebaran Mikroplastik

Mikroplastik dapat tersebar melalui berbagai jalur, baik itu melalui udara, air, maupun tanah. Beberapa sumber utama mikroplastik meliputi:

  1. Sampah Plastik

Plastik yang dibuang sembarangan atau terkelupas dari produk plastik yang lebih besar, seperti kantong plastik, botol air, atau kemasan makanan.

  • Pakaian dan Tekstil Sintetis

Serat plastik yang lepas dari pakaian berbahan sintetis (seperti poliester atau nilon) saat dicuci, yang kemudian berakhir di saluran air dan akhirnya mencemari laut (Browne et al., 2011).

  • Produk Kosmetik dan Kesehatan

Beberapa produk kosmetik, pembersih wajah, atau pasta gigi mengandung butiran mikroplastik yang digunakan sebagai bahan penggosok. Setelah digunakan, partikel-partikel ini bisa masuk ke sistem air (Hernandez et al., 2017).

  • Peralatan dan Kendaraan

Mikroplastik juga dapat terbentuk dari keausan ban kendaraan atau peralatan industri yang menggunakan material berbasis plastik.

Dampak Bahaya Mikroplastik

Mikroplastik dapat membawa dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampak negatif mikroplastik antara lain:

  1. Ekosistem Laut

Lautan merupakan tempat utama bagi mikroplastik untuk terkumpul. Mikroplastik dapat terperangkap dalam plankton, organisme laut kecil lainnya, atau bahkan di dalam tubuh hewan laut yang lebih besar. Partikel mikroplastik ini bisa mengganggu sistem pencernaan hewan-hewan laut yang memakannya, bahkan dapat menyebabkan kematian (Gregory, 2009). Selain itu, mikroplastik juga dapat mencemari habitat terumbu karang yang menjadi tempat hidup berbagai jenis biota laut.

  • Rantai Makanan

Mikroplastik yang terakumulasi di dalam tubuh organisme laut dapat masuk ke dalam rantai makanan, bahkan sampai ke manusia. Ikan yang mengonsumsi mikroplastik dapat dimakan oleh manusia, yang artinya mikroplastik pun bisa masuk ke dalam tubuh kita. Ini berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan, seperti inflamasi, gangguan endokrin, atau bahkan kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan dampak jangka panjangnya (Sanz-Lázaro et al., 2018).

  • Kontaminasi Tanah dan Air

Plastik yang terurai di daratan bisa masuk ke dalam sistem air tanah dan sungai, merusak kualitas air, serta mengganggu keberlangsungan hidup flora dan fauna di darat. Mikroplastik yang terendapkan di tanah juga bisa mempengaruhi kualitas tanah dan produktivitas pertanian.

  • Kesehatan Manusia

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang terlepas selama proses pembuangan atau pemecahan plastik. Bahan kimia ini, seperti logam berat dan bahan kimia beracun lainnya, dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar mikroplastik. Meskipun dampak kesehatan jangka panjang masih dalam penelitian, potensi risiko tetap ada, terutama bagi individu yang terpapar mikroplastik dalam jumlah besar (Smith et al., 2018). Riset Greenpeace Indonesia menemukan bahwa konsumsi plastic sekali pakai yang tinggi bisa meningkatkan resiko menurunkan fungsi kognitif hingga 36x lipat. Mikroplastik juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yaitu kumpulan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang penting bagi kesehatan tubuh. Penelitian yang dilakukan di Italia pada Maret 2024, menemukan bahwa mikroplastik merusak sistem jantung, pembuluh darah, reproduksi, dan saraf dengan meningkatkan stres oksidatif, yaitu kondisi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa paparan mikroplastik terbukti merusak system saraf. Mikroplastik dapat memicu stres di otak dan mengganggu kerja zat kimia otak (neurotransmitter), yang berperan dalam mengirimkan sinyal antar-sel saraf. Akibatnya, risiko terkena penyakit saraf seperti Alzheimer, kerusakan saraf tepi, dan gangguan fungsi kognitif seperti perubahan perilaku bisa meningkat.

(bersambung ke bagian 2, insyaallah)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Back to top button