
Bahaya Penggunaan Natrium Dehidroasetat pada Makanan
Oleh Rudi Hartono, S.Pd., M.Si.
Natrium dehidroasetat adalah senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok garam natrium dari dehidroasetat, yang merupakan senyawa turunan dari asam asetat. Secara kimia, natrium dehidroasetat memiliki rumus molekul NaC8H7O4 dan biasanya hadir dalam bentuk kristal putih yang mudah larut dalam air. Sebagai senyawa yang digunakan dalam industri kosmetik, farmasi, dan makanan, natrium dehidroasetat memiliki fungsi utama sebagai pengawet untuk memperpanjang masa simpan produk. Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran terkait penggunaannya dalam produk makanan.
Penggunaan Natrium Dehidroasetat dalam Kosmetik
Natrium dehidroasetat sudah lama dikenal dalam industri kosmetik sebagai bahan pengawet yang efektif. Penggunaan utamanya adalah untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak produk kosmetik dan menyebabkan infeksi kulit. Dalam produk kosmetik, seperti krim wajah, lotion, sabun cair, dan sampo, senyawa ini bekerja dengan menghambat aktivitas bakteri, jamur, dan ragi yang dapat berkembang dalam bahan-bahan tersebut. Oleh karena itu, natrium dehidroasetat membantu menjaga kestabilan dan keamanan kosmetik selama masa pemakaian.
Secara kimia, natrium dehidroasetat berfungsi dengan mengganggu metabolisme mikroorganisme. Senyawa ini dapat memengaruhi enzim-enzim penting dalam sel mikroba, menghambat aktivitas mereka, dan akhirnya menghentikan pertumbuhannya. Kemampuan ini menjadikannya pilihan yang populer dalam pengawet kosmetik karena relatif aman digunakan pada kulit dengan konsentrasi yang tepat.
Natrium Dehidroasetat dalam Makanan
Seiring berkembangnya industri makanan, penggunaan natrium dehidroasetat mulai diterapkan sebagai pengawet dalam produk makanan. Senyawa ini digunakan dalam beberapa produk untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain yang dapat mengontaminasi makanan. Produk seperti makanan kaleng, saus, dan minuman yang mengandung bahan-bahan asam sering menambahkan natrium dehidroasetat sebagai pengawet.
Namun, penggunaan natrium dehidroasetat dalam makanan tidak bebas dari kontroversi. Meskipun Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan penggunaannya dalam jumlah terbatas pada produk makanan tertentu, banyak pakar kesehatan dan ahli gizi yang memperingatkan tentang potensi dampak negatif dari konsumsi berlebihan senyawa ini. Penggunaan natrium dehidroasetat dalam produk makanan harus sangat hati-hati, mengingat potensi efek samping yang mungkin ditimbulkan pada tubuh manusia.
Dampak Kimia dan Bahaya Penggunaan Natrium Dehidroasetat pada Makanan
Secara kimia, natrium dehidroasetat bekerja dengan cara menghambat enzim-enzim dalam mikroorganisme yang penting untuk kelangsungan hidup mereka. Meskipun ini sangat efektif dalam mengawetkan produk, untuk dosis yang berlebihan senyawa ini dapat memiliki efek berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu masalah yang dapat muncul adalah akumulasi toksisitas. Natrium dehidroasetat dapat terurai menjadi dehidroasetat, senyawa yang lebih beracun, yang dapat berinteraksi dengan jaringan tubuh dan menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada saluran pencernaan.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang besar, natrium dehidroasetat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga reaksi alergi yang serius. Gejala yang mungkin timbul meliputi mual, muntah, diare, dan iritasi pada saluran pencernaan. Bahkan pada beberapa individu yang sensitif, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan reaksi kulit seperti ruam atau gatal-gatal, terutama jika senyawa ini terakumulasi dalam tubuh akibat konsumsi jangka panjang.
Selain itu, karena sifatnya asam dan dapat menyebabkan iritasi, penggunaan natrium dehidroasetat dalam jumlah yang tidak sesuai dapat merusak keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk fungsi pencernaan yang optimal. Gangguan terhadap keseimbangan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan metabolisme atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pengaturan dan Batasan Penggunaan Natrium Dehidroasetat
Karena potensi bahaya yang ditimbulkan, penggunaan natrium dehidroasetat dalam produk makanan diatur dengan ketat oleh badan pengawas obat dan makanan di berbagai negara. Di Amerika Serikat FDA mengizinkan penggunaan natrium dehidroasetat hanya dalam jumlah tertentu dan dalam produk yang memiliki pH rendah, seperti saus dan makanan kalengan, di mana senyawa ini lebih efektif sebagai pengawet. Namun, untuk produk makanan dengan pH netral atau lebih tinggi, penggunaannya dilarang.
Di Eropa, penggunaan natrium dehidroasetat diatur oleh European Food Safety Authority (EFSA), yang hanya memperbolehkan senyawa ini dalam makanan dengan konsentrasi yang sangat rendah. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan makanan mengandung residu natrium dehidroasetat yang berbahaya bagi kesehatan.
Kesimpulan
Natrium dehidroasetat adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik dan beberapa produk makanan. Sebagai pengawet kosmetik, senyawa ini efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak produk. Namun, penggunaannya dalam produk makanan perlu diawasi secara ketat. Jika digunakan secara berlebihan, senyawa ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, termasuk gangguan pencernaan, reaksi alergi, dan kerusakan pada mikrobiota usus.
Penting untuk memahami risiko dan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan natrium dehidroasetat dalam makanan, serta untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang aman sesuai dengan regulasi yang berlaku. Penggunaan natrium dehidroasetat sebagai pengawet dalam makanan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh badan pengawas kesehatan guna memastikan keamanan konsumen.
Daftar Pustaka
Kumar, P., and Singh, A. (2021). Toxicological Evaluation of Sodium Dehydroacetate as A Food Preservative and Its Implications for Human Health. Toxicology Reports, 8, 52-58.
Li, S., et al. (2022). Impact of Sodium Dehydroacetate on Gut Microbiota and Its Potential Health Implications. Journal of Microbiome Research, 14(2), 97-110.
Zhou, L., et al. (2023). Application and Safety Evaluation of Sodium Dehydroacetate as A Preservative in Cosmetics. International Journal of Cosmetic Science, 45(3), 234-246.



