Motivasi

Sedekah Tak Harus Menunggu Kaya

ORDER

Sedekah Tak Harus Menunggu Kaya
Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.

A. Mukadimah

    Banyak orang memiliki keinginan untuk bersedekah, namun sering menundanya dengan alasan belum kaya. Mereka berpikir bahwa sedekah adalah ibadah khusus bagi orang berada, bukan untuk yang pas-pasan. Padahal Islam adalah agama kasih saying yang mendorong semua pemeluknya untuk berbagi kebaikan, sekecil apa pun itu.

    Pandangan bahwa sedekah hanya wajib atau dianjurkan bagi orang kaya adalah keliru. Dalam syariat Islam, sedekah adalah bentuk kebaikan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang memiliki sedikit harta. Bahkan Rasulullah ﷺ memuji orang yang bersedekah dalam kondisi sulit.

    B. Makna Sedekah dan Dalil-Dalil tentang Sedekah

    Secara bahasa, sedekah berasal dari kata sadaqa (صَدَقَ) yang berarti benar. Orang yang bersedekah menunjukkan kejujuran imannya. Adapun secara istilah, sedekah mencakup segala bentuk pemberian yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, baik berupa harta, tenaga, maupun perkataan yang baik. Allah ﷻ berfirman,

    ﴿مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً﴾

    Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. (QS. Al-Baqarah: 245)

    Perlu dipahami bahwa ayat ini tidak menyebutkan hanya orang kaya saja yang boleh atau mampu memberi pinjaman kepada Allah ﷻ. Siapa pun yang memberi, Allah ﷻ akan menggantinya dengan balasan yang berlipat. Rasulullah ﷺ bersabda:

    عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ. قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: يَعْمَلُ بِيَدِهِ، فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ، وَيَتَصَدَّقُ. قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ. قِيلَ لَهُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ، أَوْ الْخَيْرِ. قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ، فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ.

    “Setiap muslim harus bersedekah.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak memiliki sesuatu?” Rasulullah menjawab, “Bekerja dengan tangannya sendiri, lalu memberi manfaat untuk dirinya dan bersedekah.” Mereka bertanya lagi, “Jika tidak mampu?” Beliau menjawab, “Membantu orang yang membutuhkan.”
    “Jika tidak bisa juga?” “Menyuruh kepada kebaikan.” “Jika itu pun tidak mampu?”
    “Menahan diri dari menyakiti orang lain, itu juga sedekah baginya.”
    [1]

    Hadis ini menunjukkan betapa luasnya makna sedekah. Bahkan orang yang tidak punya apa-apa pun masih bisa bersedekah dengan membantu, dengan ucapan yang baik, atau bahkan sekadar menahan diri dari keburukan.

    C. Sedekah yang Sedikit Lebih Bernilai

    Dalam Islam, sedekah dari orang miskin justru lebih tinggi nilainya, karena menunjukkan keikhlasan dan keimanan yang besar. Rasulullah ﷺ bersabda,

    سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ

    Sedekah Satu dirham dapat mengalahkan sedekah seratus ribu dirham.

    Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa?” Beliau bersabda,

    رجُلٌ لَهُ مَالٌ كَثِيرٌ، فَأَخَذَ مِنْ عُرْضِهِ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا، وَرَجُلٌ لَهُ دِرْهَمَانِ، فَأَخَذَ أَحَدَهُمَا فَتَصَدَّقَ بِهِ

    Ada seseorang yang memiliki harta sangat banyak, lalu ia bersedekah seratus ribu dirham dari sebagian hartanya. Sedangkan yang lain hanya memiliki dua dirham, lalu ia sedekahkan setengahnya.[2]

    Satu dirham dari orang miskin lebih besar nilainya di sisi Allah ﷻ dibandingkan seratus ribu dirham dari orang kaya, karena orang miskin tersebut memberi dari apa yang sangat ia butuhkan dan ini menunjukan keikhlasannya.

    D. Penjelasan Ulama tentang Sedekah

    Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,

    “Sedekah adalah salah satu bentuk kebaikan dan kasih sayang terhadap makhluk, dan Allah mencintai orang-orang yang memiliki sifat ini. Baik kaya maupun miskin dianjurkan bersedekah sesuai kemampuan, karena pahala tidak diukur dari banyaknya harta, tetapi dari keikhlasan dan kesungguhan niat.”

    Syekh Shalih al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan,

    “Bersedekah itu tidak harus dari orang yang kaya. Jika seseorang hanya memiliki sedikit, lalu ia bersedekah darinya karena ingin mendekat kepada Allah, maka itu sangat utama dan lebih dicintai oleh Allah ﷻ.”[3]

    E. Sedekah Tidak Harus Berupa Uang

    Rasulullah ﷺ bersabda

    كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ

    Setiap persendian manusia wajib disedekahi setiap hari ketika matahari terbit.

    Lalu beliau menyebutkan berbagai bentuk kebaikan sebagai sedekah. Di antaranya seperti menyingkirkan duri dari jalan, membantu orang menaiki tunggangan, ucapan yang baik, dll.[4]
    Dari sini jelas bahwa sedekah bukan hanya soal uang. Setiap perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain juga terhitung sedekah, seperti:

    • Senyum
    • Memberi jalan agar orang dapat lewat
    • Menyingkirkan gangguan di jalan
    • Mengajarkan ilmu
    • Menulis dakwah

    Semuanya bernilai sedekah jika diniatkan untuk mencari rida Allah ﷻ.

    F. Kisah Nyata dari Para Sahabat

    Dari Abu Mas’ud Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

    Ketika turun ayat tentang sedekah, kami (para sahabat) mulai membawa sedekah kami. Ada yang membawa emas, ada yang membawa sedikit makanan. Lalu kaum munafik mengejek, “Lihat itu, dia hanya membawa satu genggam tepung!” Tetapi Allah membela orang tersebut. (Lihat: QS. At-Taubah: 79)

    Allah berfirman,

    ﴿الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ﴾

    “(Orang-orang munafik) mencela orang-orang mukmin yang bersedekah dengan sukarela dan mencela orang-orang yang tidak mendapatkan apa-apa selain jerih payahnya.”
    (QS. At-Taubah: 79)

    Maka, janganlah malu bersedekah meskipun sedikit. Sebab Allah ﷻ menerima apa yang kita lakukan dengan ikhlas. Wahai saudaraku, jangan tunggu kaya untuk bersedekah. Justru sedekah bisa menjadi sebab turunnya rezeki dan berkah. Rasulullah ﷺ bersabda,

    مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

    “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” [5]

    Bersedekahlah sesuai kemampuan. Jika hanya mampu memberi seribu rupiah, berilah. Jika hanya bisa membantu mengangkat barang, bantulah. Jika hanya bisa senyum dan berkata baik, lakukanlah. Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang gemar bersedekah dan tidak pelit meski dalam keadaan sempit.


    [1]  HR. Bukhari no. 6021, Muslim no. 1008.
    [2] HR. An-Nasa’I no. 2527, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Sahih An-Nasa’i
    [3] Syarh Riyadhus Shalihin, Syaikh Shalih al-Fauzan, hlm. 445.
    [4] HR. Muslim no. 1009.
    [5] HR. Muslim no. 2588.

    Related Articles

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *


    Check Also
    Close
    Back to top button